Minggu, 24 Maret 2013

TEORI PERBANDINGAN SOSIAL


TEORI PERBANDINGAN SOSIAL  (FESTINGER)

Teori atau pendekatan perbandingan sosial mengemukakan bahwa tindak komunikasi dalam kelompok berlangsung karena adanya kebutuhan-kebutuhan dari individu untuk membandingkan sikap, pendapat dan kemampuannya dengan individu-individu lainnya. Pada pandangan teori perbandingan sosial ini, tekanan seseorang untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya akan mengalami peningkatan, jika muncul ketidak setujuan yang berkaitan dngan suatu kejadian atau peristiwa, kalau tingkat kepentingannya peristiwa tersebut meningkat dan apabila hubungan dalam kelompok (group cohesivenes) juga menunjukkan peningkatan.

Selain itu, setelah suatu keputusan kelompok dibuat, para anggota kelompok akan saling berkomunikasi untuk mendapatkan informasi yang mendukung atau membuat individu-individu dalam kelompok lebih merasa senang dengan keputusan yang dibuat tersebut.Teori perbandingan sosial ini diupayakan untuk dapat menjelaskan bagaimana tindak komunikasi dari para anggota kelompok mengalami peningkatan atau penuruanan.

Teori perbandingan sosial dari Leon Festinger ini berbicara tentang proses membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita selalu membandingkan diri kita dengan orang lain dan kelompok kita dengan kelompok lain. Hal-hal yang dibandingkan hampir semua yang kita miliki, mulai dari status sosial, status ekonomi, kecantikan, karakter kepribadian dan sebagainya. Konsekuensi dari pembandingan adalah adanya penilaian sesuatu lebih baik atau lebih buruk dari yang lain.

Dorongan yang kita rasakan untuk berkomunikasi tentang suatu kejadian dengan anggota lain dalam kelompok dapat meningkat bila kita menyadari bahwa kita tidak setuju dengan suatu kejadian, apabila kejadian itu makin menjadi penting dan apabila sifat ketertarikan kelompok juga semakin meningkat. Sebagai suatu anggota kelompok, kita lebih cenderung mengarahkan komunikasi kita tentang suatu kejadian pada mereka yang kelihatannya paling setuju dengan kita dalam hal kejadian hal tersebut. Kita juga cenderung mengurangi komunikasi dengan mereka yang kita tidak ingin lagi ikut serta sebagi anggota kelompok. Jika anggota kelompok yang menjadi sasaran penyampaian pendapat-pendapat kita menunjukan gejala akan berubah fikiran, maka dorongan yang kita rasakan untuk berkomunikasi dengan individu tersebut akan meningkat.

Melalui perbandingan sosial kita juga menyadari posisi kita di mata orang lain dan masyarakat. Di mana orang biasanya melakukan evaluasi diri, yaitu suatu cara untuk mengetahui diri kita sendiri (konsep diri). Selain itu kita juga ingin mengetahui bagaimana menilai diri kita (self esteem). Sebagai manusia, kita selalu ingin merasa baik, oleh sebab itu kita melakukan proses evaluasi diri (seperti pendapat, ide, hasil-hasil yang telah kita capai, konsep diri, dll) dengan membandingkan diri kita pada orang lain. Komunikasi antarpribadi merupakan suatu peluang untuk melakukan perbandingan sosial.

CONTOH PERBANDINGAN SOSIAL

Perbedaan pendapat dan perbedaan tujuan disebuah kantor meliputi adanya sebuah perbedaan sosial yaitu antara atasan dan bawahan . Biasanya sering terjadi konflik antara manager dengan karyawan.  Karyawan yang tidak disiplin, manager yang berlaku seenaknya dan adanya perbedaan gaji ini dapat menjadi suatu konflik perbandingan sosial. Bisa juga terjadi antara karyawan dengan karyawan, misalnya karena perbedaan gaji dan fasilitas yang menyebabkan konflik di kantor.

http://kk.mercubuana.ac.id/files/94022-6-548338732206.doc
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/465/jbptunikompp-gdl-andinurulh-23207-6-6teori-k.pdf

1 komentar: