Minggu, 24 Maret 2013

TEORI ANALISA PROSES INTERAKSI


TEORI ANALISA PROSES INTERAKSI (BALES)
 
Analisis Proses Interaksi menurut Bales adalah system keseimbangan (equilibrium). Semua unsur komunikasi atau berada dalam keadaan seimbang. Terdapat jumlah yang sama antara kategori tugas dan kategori sosio-emosional,dan kedua kategori tersebut dibagi dalam unsur positif dan negative yang sama. Selain itu, penelitian bales menunjukan bahwa kelompok yang terlibat dalam kegiatan komunikasi yang berkaitan dengan tugas dan kebutuhan antarpribadi cenderung mempertahankan keseimbangan mereka. Hal ini dilakukan dengan cara meluangkan waktu yang lebih lama pada kegiatan sosio-emosional dalam tahapan keseimbangan,dan begitu pula sebaliknya.

Menurutnya , jika suatu kelompok berorientasi pada tugas,pembagian kerja, perbedaan peranan, dan perbedaan wewenang yang ada , dapat menciptakan banyak kesulitan antar  pribadi yang dapat memengaruhi solidaritas kelompok. Kesulitan-kesulitan ini menimbulkan tekanan untuk memuaskan kebutuhan antar pribadi para anggota kelompok. Pandangan bales, pentingnya kususnya bagi ahli komunikasi kelompok karena ia sering diminta membantu kelompok-kelompok yang menderita akibat ketegangan mental yang diciptakan oleh tekanan-tekanan kontradiktif yang ada kaitannya dengan tugas dan kebutuhan antar pribadi.

Ada tiga tahap dalam model analisa proses interaksi menurut Bales,   
Tahap 1 : Orientation Phase
-Pada tahap orientasi, anggota yang baru masuk dalam suatu kelompok atau baru mendirikan suatu kelompok akan bertanya, mencari dan saling memberi informasi mengenai tujuan kelompok dan hakekat tugas-tugas dalam kelompok; pertanyaan-pertanyaan yang diajukan antara lain. “apa yang akan kita lakukan”, “mengapa kita melakukannya”, “bagaimana kita melakukannya” dan “bagaimana mencapai hasil yang terbaik”.
-Pada tahapan ini, anggota kelompok akan mencari konfirmasi dan melakukan orientasi akan keberadaan kelompok tersebut.

Tahap 2 : Evaluation Phase
-Pada tahap evaluasi, pertanyaan yang diajukan anggota kelompok berkisar seputar peran anggota kelompok dalam tugas-tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh kelompok.
-Pada tahap ini terjadi semacam pengekspresian opini dan perasaan dari anggota kelompok tentang berbagai isu yang berkembang.
 
Tahap 3 : Control Phase
-Para anggota kelompok akan saling membuat statement (pernyataan) dan mencari serta memberi petunjuk pada sesama anggota. Disini akan bermunculan pendapat-pendapat yang positif atau negatif dari anggota kelompok secara substansial.
-Pada tahap ini akan mulai tampak solidaritas kelompok dan minat mereka dalam kelompok.

CONTOH ANALISA PROSES INTERAKSI

Didalam suatu kelompok tentu saja memiliki perbedaan keduukan antar anggotanya. Perbedaan kedudukan tersebut terkadang memacu persaingan baik positif maupun negatif untuk mencapai kedudukan tertinggi (ketua kelompok). Hal tersebut mempengarugi solidaritas dari kelompok tersebut.

http://officialblognabilla.blogspot.com/2012/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://valentz007.files.wordpress.com/2009/10/teori-komunikasi-kelompok.ppt

TEORI SOSIOMETRIS


TEORI SOSIOMETRIS (MORENO)
 
Sosiometri merupakan sebuah konsepsi psikologis yang mengacu pada suatu pendekatan metodologis dan teoretis terhadap kelompok. Asumsi yang dimunculkan adalah bahwa individu-individu dalam kelompok yang merasa tertarik satu sama lain, akan lebih banyak melakukan tindak komunikasi, sebaliknya individu-individu yang saling menolak, hanya sedikit atau kurang melaksanakan tindak komunikasi.

Tataran atraksi atau ketertarikan dan penolakan (repulsion) dapat diukur melalui alat tes sosiometri, di mana setiap anggota ditanyakan untuk memberi jenjang angka atau rangking terhadap anggota-anggota lainnya dalam kerangka ketertarikan antarpribadi (interpersonal attractiveness) dan keefektifan tugas (task effectiveness). Dengan menganalisis struktur kelompok melalui sosiometri ini, seseorang dapat menentukan bagaimana kelompok yang padu dan produktif yang mungkin terjadi.

CONTOH SOSIOMETRIS

Kissy, Bella, dan Abel merupakan mahasiswa baru di salah satu universitas. Mereka mendapat kesempatan menjadi satu dalam kelompok orientasi mahasiswa. Kissy dan bella memiliki ketertarikan sehingga sampai acara orientasi selesai mereka sering bermain bersama. Namun abel tidak (melakukan penolakan) sehingga hubungan mereka hanya sampai di masa orientasi.


TEORI PERBANDINGAN SOSIAL


TEORI PERBANDINGAN SOSIAL  (FESTINGER)

Teori atau pendekatan perbandingan sosial mengemukakan bahwa tindak komunikasi dalam kelompok berlangsung karena adanya kebutuhan-kebutuhan dari individu untuk membandingkan sikap, pendapat dan kemampuannya dengan individu-individu lainnya. Pada pandangan teori perbandingan sosial ini, tekanan seseorang untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya akan mengalami peningkatan, jika muncul ketidak setujuan yang berkaitan dngan suatu kejadian atau peristiwa, kalau tingkat kepentingannya peristiwa tersebut meningkat dan apabila hubungan dalam kelompok (group cohesivenes) juga menunjukkan peningkatan.

Selain itu, setelah suatu keputusan kelompok dibuat, para anggota kelompok akan saling berkomunikasi untuk mendapatkan informasi yang mendukung atau membuat individu-individu dalam kelompok lebih merasa senang dengan keputusan yang dibuat tersebut.Teori perbandingan sosial ini diupayakan untuk dapat menjelaskan bagaimana tindak komunikasi dari para anggota kelompok mengalami peningkatan atau penuruanan.

Teori perbandingan sosial dari Leon Festinger ini berbicara tentang proses membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita selalu membandingkan diri kita dengan orang lain dan kelompok kita dengan kelompok lain. Hal-hal yang dibandingkan hampir semua yang kita miliki, mulai dari status sosial, status ekonomi, kecantikan, karakter kepribadian dan sebagainya. Konsekuensi dari pembandingan adalah adanya penilaian sesuatu lebih baik atau lebih buruk dari yang lain.

Dorongan yang kita rasakan untuk berkomunikasi tentang suatu kejadian dengan anggota lain dalam kelompok dapat meningkat bila kita menyadari bahwa kita tidak setuju dengan suatu kejadian, apabila kejadian itu makin menjadi penting dan apabila sifat ketertarikan kelompok juga semakin meningkat. Sebagai suatu anggota kelompok, kita lebih cenderung mengarahkan komunikasi kita tentang suatu kejadian pada mereka yang kelihatannya paling setuju dengan kita dalam hal kejadian hal tersebut. Kita juga cenderung mengurangi komunikasi dengan mereka yang kita tidak ingin lagi ikut serta sebagi anggota kelompok. Jika anggota kelompok yang menjadi sasaran penyampaian pendapat-pendapat kita menunjukan gejala akan berubah fikiran, maka dorongan yang kita rasakan untuk berkomunikasi dengan individu tersebut akan meningkat.

Melalui perbandingan sosial kita juga menyadari posisi kita di mata orang lain dan masyarakat. Di mana orang biasanya melakukan evaluasi diri, yaitu suatu cara untuk mengetahui diri kita sendiri (konsep diri). Selain itu kita juga ingin mengetahui bagaimana menilai diri kita (self esteem). Sebagai manusia, kita selalu ingin merasa baik, oleh sebab itu kita melakukan proses evaluasi diri (seperti pendapat, ide, hasil-hasil yang telah kita capai, konsep diri, dll) dengan membandingkan diri kita pada orang lain. Komunikasi antarpribadi merupakan suatu peluang untuk melakukan perbandingan sosial.

CONTOH PERBANDINGAN SOSIAL

Perbedaan pendapat dan perbedaan tujuan disebuah kantor meliputi adanya sebuah perbedaan sosial yaitu antara atasan dan bawahan . Biasanya sering terjadi konflik antara manager dengan karyawan.  Karyawan yang tidak disiplin, manager yang berlaku seenaknya dan adanya perbedaan gaji ini dapat menjadi suatu konflik perbandingan sosial. Bisa juga terjadi antara karyawan dengan karyawan, misalnya karena perbedaan gaji dan fasilitas yang menyebabkan konflik di kantor.

http://kk.mercubuana.ac.id/files/94022-6-548338732206.doc
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/465/jbptunikompp-gdl-andinurulh-23207-6-6teori-k.pdf

TEORI A-B-X


TEORI A-B-X (NEWCOMB)

Teori A-B-X Newcomb ini adalah model komunikasi psikologi sosial yang berusaha memahami komunikasi sebagai cara dimana orang-orang mampu menjaga keseimbangan hubungan mereka dasar pada konsep ini satu sama lain. Menyeimbangkan antara kepercayaan, sikap dan sesuatu yang penting bagi seseorang melalui komunikasi yang bersifat persuasif , menurut Newcomb, jika keseimbangan hubungan terganggu, komunikasi kemudian digunakan untuk memugar kembali hubungan itu.  

Sistem A-B-X dari Newcomb merupakan perluasan dari teori intrapribadi dari Heider yang terjadi antara anggota kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang. Model ini mengandung 3 unsur, yaitu A dan B yang mewakili 2 orang anggota kelompok dan X sebagai objek pembicaraan (komunikasi). Menurut Newcomb, tingkah laku komunikasi terbuka antara A dan B dapat dijelaskan melalui kebutuhan mereka untuk mencapai keseimbangan antara satu sama lain dan juga terhadap X. Komunikasi terjadi karena A harus berorientasi pada B, pada X dan orientasi B pada X. Untuk mencari keadaan yang simetris, A berusaha untuk melengkapi dirinya dengan informasi tentang orientasi B pada X dan ini dilakukan melalui interaksi. A mungkin terdorong untuk mempengaruhi orientasi B pada X apabila menemukan keadaan yang tidak seimbang diantara mereka. Dan sebaliknya B pun terdorong untuk mempengaruhi orientasi A. Besar pengaruh A dan B terhadap satu sama lain dan kemungkinan usaha masing-masing dalam meningkatkan keadaan simetris melalui tindakan komunikasi akan meningkat pada saat daya tarik.

CONTOH A-B-X

Budi dan Ani adalah sepasang kekasih. Dimana Budi adalah laki-laki perokok, sedangkan ani tidak suka merokok dan sanga membenci rokok dengan alasan kesehatan. Disinilah terdapat rokoksebagai variabel X yang relevan pada ani dan budi dimana terdapatperbedaan antara keduanya serta menjadi hal penting bagi ani yang sangat memperhatikan kesehatan . Karena adanya ketertarikan dari budi ke ani dan sebaliknya sehingga tercipta rasa untuk ingin menjaga dan menyeimbangkan hubungan tersebut,  maka terjadilah komunikasi seperti misalnya sharing antara budi dan ani mengenai bahaya merokok bagi kesehatan, dimana ani juga bisa menjadi perokok pasif dan budi berpikir  berarti rokok berdampak buruk pada kesehatan pasangannya.Untuk itulah budi berhenti merokok, demi menjaga keseimbangan hubungan mereka supaya terjadi  kesamaan paham maupun sikap antara keduanya mengenai rokok. Kalau misalnya keduanya tidak menyamakan paham atau sikapnya terhadap objek tersebut (rokok) maka keseimbangan hubungan mereka akan terancam.

TEORI KOMUNIKASI (Perspektif, Ragam, dan Aplikasi) oleh H. Syaiful Rohim, M.Si.

TEORI KESEIMBANGAN


TEORI KESEIMBANGAN (HEIDER)

Teori ini berawal dari asumsi bahwa individu sebagai bagian dari kelompok, cenderung menjalin hubungan komunikasi terbuka antar individu-individu di dalam suatu kelompok. 

Ruang lingkup teori keseimbangan dari Heider ialah mengenai hubungan-hubungan antar pribadi. Teori ini menerangkan bahwa individu-individu sebagai bagian dari struktur social, cenderung menjalin hubungan dengan orang lain didalam suatu kelompok. Tentunya cara individu-individu pada suatu kelompok dapat berhubungan dengan baik ialah dengan menjalin komunikasi secara terbuka. Akan tetapi, teori Heider tidak mencakup komunikasi terbuka seperti ini. Teori Heider memusatkan perhatiannya pada hubungan intra-pribadi yang berfungsi sebagai daya tarik. Daya tarik menurut Heider adalah semua keadaan kognitif yang berhubungan dengan perasaan suka atau tidak suka terhadap individu-individu dam objek-objek lain. Teori Heider berkepentingan secara khusus dengan apa yang diartikan sebagai komunikasi intra-pribadi, yaitu sangat menaruh perhatian pada keadaan-keadaan intra-pribadi yang mungkin mempengaruhi pola-pola hubungan dalam suatu kelompok

Heider (dalam Fishbein, 1975) memiliki perhatian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sebab akibat dari atribusi terhadap individu. Heider mengutarakan bahwa keseimbangan akan muncul jika sikap terhadap bagian dari unit yang saling berhubungan adalah mirip. Keseimbangan akan muncul jika dua entitas atau unit memiliki karakter dinamis yang sama. Misalkan terdapat entitas terdiri dari unit A dan B (A dan B saling berhubungan) dimana individu tertarik dengan unit A dan unit B. Pada kondisi ini  maka terjadi keseimbangan individu tertahap entitas (A dan B). Sebaliknya individu tidak tertarik dengan unit A dan B maka juga akan terjadi keseimbangan. Ketidakseimbangan akan muncul jika individu tertarik dengan unit A tapi tidak tertarik dengan unit B atau sebaliknya. Keseimbangan juga akan muncul jika entitas A dan B tidak saling berhubungan dimana individu tertarik atau tidak tertarik terhadap salah satu unitnya.

Teori Heider menggunakan symbol “L” untuk menandakan hubungan skala. “L” (like)  dapat berarti beragam perasaan positif yang dimiliki seseorang kepada orang lain atau terhadap suatu objek tertentu. Sedangkan symbol “L_” (lawan dari symbol “L”) menyatakan perasaan negative seperti rasa benci, tidak suka atau tidak setuju. Simbol “U” berarti hubungan pembentuk unit (unit forming relationship) dan merupakan persamaan arti “berkaitan dengan”, “kepunyaan”, “memiliki” serta ungkapan-ungkapan lain yang hamper serupa. Kebalikan dari symbol “U_” Dan 3 simbol penting lain dari Teori Heiden ialah “P” menunjukan orang (person), “o” yang berarti orang lain/kelompok lain dan “X” yang berarti benda

CONTOH KESEIMBANGAN

PIa suka  silat dan tidak suka berantem , namun Aci suka berantem dan tidak suka silat. Mereka berdua bersahabat , dan saling berbagi. Mereka berdua tidak ingin bertengkar satu sama lain. Jika salah satu dari mereka tidak merubah sikapnya , maka akan timbul tidak keseimbangan diantara mereka.

http://yogahasbi.blogspot.com/2012/03/teori-keseimbangan-heider.html
http://psikometrika.com/sikap/
http://nandadayetra.blogspot.com/2012/03/teori-keseimbangan-dari-heider.html

TEORI PERTUKARAN SOSIAL


TEORI PERTUKARAN SOSIAL (THIBAUT AND KELLEY)

Teori Pertukaran secara etimologi berasal dari kata exchange, change yang artinya pertukaran ,tukar.  Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia,  pertukaran  adalah perbuatan, bertukar atau mempertukarkan; pergantian, peralihan. Sedangkan teori (theory ) adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi.  .
Secara  terminologi, teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling mempengaruhi. Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:
a.       Keseimbangan antara apa yang diberikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu.
b.      Jenis hubungan yang dilakukan.
c.       Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Thibaut dan Kelley, pemuka utama dari teori ini menyimpulkan teori ini sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”. Berdasarkan teori ini, kita masuk ke dalam hubungan pertukaran dengan orang lain karena dari padanya kita memperoleh imbalan.

Thibaut dan Kelley menyimpulkan model/konsep pertukaran sosial sebagai berikut : “setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.” Ganjaran, biaya, hasil, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini.

1. Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain. Buat orang kaya mungkin penerimaan sosial lebih berharga daripada uang. Buat si miskin, hubungan interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih memberikan ganjaran daripada hubungan yang menambah pengetahuan.

2. Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.

3. Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Misalnya, Anda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh. Anda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar supaya persahabatan dengan dia tidak putus. Bantuan Anda (biaya) ternyata lebih besar daripada nilai persahabatan (ganjaran) yang Anda terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.

4. Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu, seorang individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun. Bila seorang gadis pernah berhubungan dengan kawan pria dalam hubungan yang bahagia, ia akan mengukur hubungan interpersonalnya dengan kawan pria lain berdasarkan pengalamannya dengan kawan pria terdahulu. Makin bahagia ia pada hubungan interpersonal sebelumnya, makin tinggi tingkat perbandingannya, berarti makin sukar ia memperoleh hubungan interpersonal yang memuaskan.

CONTOH PERTUKARAN SOSIAL

Hubungan suami istri melalui sebuah ikatan pernikahan. Pola-pola perilaku dalam sebuah pernikahan, hanya akan langgeng manakala kalau semua pihak yang terlibat merasa teruntungkan. Jadi perilaku seseorang dimunculkan karena berdasarkan perhitungannya, akan menguntungkan bagi dirinya, demikian pula sebaliknya jika merugikan maka perilaku tersebut tidak ditampilkan.

http://meiliemma.wordpress.com/2008/01/27/teori-pertukaran-sosial/
http://ekaevriza.blogspot.com/2013/02/teori-pertukaran-sosial-berdasarkan.html
http://sehansnza.blogspot.com/2011/05/teori-pertukaran-sosial.html

TEORI DISONANSI KOGNITIF

TEORI DISONANSI KOGNITIF (LEON  FESTINGER)

Teori disonansi kognitif merupakan sebuah teori dalam psikologi sosial yang membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang akibat sikap, pemikiran, dan perilaku yang saling bertentangan dan memotivasi seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan tersebut. 

Istilah disonansi kognitif pertama kali dipopulerkan oleh seorang psikolog bernama Leon Festinger pada tahun 1950an. Menurut Leon Festinger, Perasaan yang tidak seimbang sebagai disonansi kognitif; hal ini merupakan perasaan yang dimiliki orang ketika mereka menemukan diri mereka sendiri melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang mereka ketahui, atau mempunyai pendapat yang tidak sesuai dengan pendapat lain yang mereka pegang.

Teori disonansi kognitif beranggapan bahwa dua elemen pengetahuan merupakan hubungan yang disonan (tidak harmonis) apabila dengan mempertimbangkan dua eleman itu sendiri pengamatan satu elemen akan mengikuti elemen lainnya. Teori berpendapat bahwa disonansi, secara psikologis tidak nyaman , maka akan memotifasi seseorang untuk berusaha mengurangi disonansi dan mencapai harmonis atau keselarasan. Orang juga akan secara aktif menolak situasi-situasi dan informasi yang sekiranya akan memunculkan disonansi dalam berkomunikasi.

Teori disonansi kognitif memiliki sejumlah anggapan atau asumsi dasar diantaranya adalah:
1. Manusia memiliki hasrat akan adanya konsistensi pada keyakinan, sikap, dan perilakunya.
Teori ini menekankan sebuah model mengenai sifat dasar dari manusia yang meme tingkah adanya stabilitas dan konsistensi. 
2. Disonansi diciptakan oleh inkonsistensi biologis. 
Teori ini merujuk pada fakta-fakta harus tidak konsisten secara psikologis satu dengan lainya untuk menimbulkan disonansi kognitif. 
3. Disonansi adalah perasaan tidak suka yang mendorong orang untuk melakukan suatu tindakan dengan dampak-dampak yang tidak dapat diukur. 
Teori ini menekankan seseorang yang berada dalam disonansi memberikan keadaan yang tidak nyaman, sehingga ia akan melakukan tindakan untuk keluar dari ketidaknyamanan tersebut. 
4. Disonansi akan mendorong usaha untuk memperoleh konsonansi dan usaha untuk mengurangi disonansi. 
Teori ini beranggapan bahwa rangsangan disonansi yang diberikan akan memotivasi seseorang untuk keluar dari inkonsistensi tersebut dan mengembalikannya pada konsistensi. 

CONTOH DISONANSI KOGNITIF

Seorang lesbian, dapat mengalami disonansi ketika menyadari orientasi seksualnya karena dia tahu agama dan norma sosial menganggap orientasinya sebagai penyimpangan. Akibatnya, lesbian tersebut berusaha menyangkal orientasinya untuk tetap berpegang pada norma agama dan norma sosial, atau justru menyangkal norma tersebut untuk dan berusaha merasa nyaman dengan orientasi seksualnya.